Gempa bumi besar yang mengguncangkandaerah Klaten rupanyabukan hanyapada 27 Mei 2006 tapisempat terjadi tahun 1926. Kejadianitutersingkap dari sebuah prasasti bikinan tahun 1927 yang diketemukan di Kecamatan Ceper.
Prasasti yang dibuat dari batu marmer putih itu keadaannyatidak utuh karena pecah. Ukuran tinggal sekitaran 40×50 cmdengan tebalsekitaran 1,5 cm.
Bahasa yang dipakai dalam prasasti menggunakan bahasa Belanda. Kalimat dalam prasasti itutinggal bagianhinggatidak utuh tapiartinya masih terang.
Kalimat dalam prasasti itubiladitranslateseperti berikut: “Gempa Bumi 1926 pada N.M. 5.55…sebegitu rupa rusak, hingga…pembangun/perancang W. de Man J.Th. van Oyen B.N.A. (kemungkinan inisial atau gelar professional)…dibuatlagi dengan beton bertulang…penerapantugas dengan memakai beton bertulang 1926-APRIL 1927,”.
“Di batu marmer itu rupanya ada kalimat menggunakan bahasa Belanda. Di saat itu kami belum memahami isi prasasti itu,” papar Kaleb Hendi ke detikJateng.
Walaupun belum pahamimaknanya, jelas Kaleb, dianyaputuskanbawa pulang batu itusupayaselamat. Seterusnyadianyadanpartnernyacarireferensi di document Belanda.
“Rekan saya cobacarireferensi dari Belanda. Diketemukan dari media massa Lokomotiv yang menerangkankejadianpada prasasti itu,” lanjut Kaleb yang tinggal tidak jauh dari PG Ceper.
Dalam media massaitu, jelas Kaleb, menerangkankejadianpengesahan cerobong asap PG Ceper yang dibuatsesudahrusakkarena gempa. Gempa itu terjadi 10 September 1926 jam 05.55.
“Gempa pada 10 September 1926 jam 05.55 pagi hari. Gempa itu mengakibatkan cerobong asap PG yang dibuat dari batu bata roboh,” ikat Kaleb.
“Pembangunan cerobong itu diawali 1926-1927 baruusaidanditangani oleh arsitek dari Semarang, Van Oyen,” tambah Kaleb yangpraktisisejarah Klaten.
detikJateng yang menyimakmedia massa Lokomotiv terbitan 1927 temukan kalimat terangberkaitan gempa dan pembangunan cerobong asap PG Ceper itu di alenia ke 2. “Gedurende de aardbeving Van 10 September 1926 Des n.m 5.55 warden de gemet selde schoorsteenen zoodanig bcechadigd dat de administrateur W.de man den architect J.T.H Van Oyen B.N.A opdracht gas tot herbouw in gewapend beton..,” (Sepanjang gempa bumi jam 5:55 pagi di tanggal 10 September 1926, cerobong asap bata rusakkronishingga administrator W. de Man memberikan tugas arsitek J. T. H. van Oyen B.N.A. untukmembuatnya lagi dengan beton bertulang).
“Prasasti ituialah prasasti pembangunan kembali ke bangunan yang rusakkarenaimbas gempa yang terjadi tahun 1926. Pembangunan dituntaskandi bulan April tahun 1927,” terang Daryanto ke detikJateng.
Pusdalops BPBD Kabupaten Klaten, Indiarto, benarkansempat terjadi gempa besar di Jateng-DIY termasuk Klaten seringkali. Awal tahun 1867, 1926 sampaipaling akhir Mei 2006.
“Sejarah Gempa besar di Jawa tengah DIY atau Jawa Sisi Selatan ada seringkali. Pada 10 Juni 1867, kemampuan 8.0 SR, pusat gempa di dekat Yogyakarta, lantas gempa 10 September 1926, kemampuan 7.1 mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa tetapidetilnya tidak terrecord danpaling akhir 27 Mei 2006,” terang Indiarto ke detikJateng.