Soal Wali Murid Tuntut Guru Madin Rp 25 Juta, Ternyata Pernah Caleg Gagal di Demak

Figur wali siswadengan inisial SM (37) yang menuntutganti kerugiansejumlah Rp 25 juta ke guru Madrasah Diniyah (Madin) Roudhotul Mutaalimin di Dusun Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa tengah, sekarangjadi perhatianpublic. SM diketahui sebelumnya pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Demak pada Pemilu 2024, tetapicumaraih 36 suaradantidak berhasilmelangkah ke parlemen. Kasus ini muncul ke publicsesudah Ahmad Zuhdi (63), guru Madin itu, disuruhbayar uang damai ke keluarga pelajardengan inisial D yang diperhitungkan ditampar saat proses belajar mengajarkanpada 30 April 2025. Keinginanganti kerugian itu memacu gelombang reaksi netizendanpublic, yang beberapamemperlihatkan simpati ke Zuhdi. Simak juga: Pilu Guru Madin di Demak Didenda Rp25 Juta, Wakil gubernurJawa tengah Turun Tangan Tuntutan Mengganti Rugi…

Read More

Viral Guru Madin di Demak Diminta Uang Damai Rp 25 Juta Usai Tampar Murid

Seorang guru madrasah diniyah (madin) di Demak inisial AZ (50) didenda Rp 25 juta selesai menampar salah seorangsiswanya. Tetapi, kasus ini usai damai selesaitrending di sosial media.Dikutip detikJateng, kejadian ini terijadi pada 30 April 2025 kemarin. AZ waktu itu tengah mengajarkan. Tetapi, mendadak lemparan sandal berkenaan kepalanya. AZ menarik satu diantarasiswa yang disebutkan oleh siswa lain. AZ lalu menarik siswa itu dan spontan menamparnya. “Sesudah ada peringatan itusemuapelajar menunjuk pelajardengan inisial D ini, selanjutnya spontanitas Z menarik pelajardanlakukanpukulan,” kata Kepala Madin, Miftahul Hidayat dalam infokereporter di lokasi, Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Demak, Jumat (18/7/2025). ADVERTISEMENTSimak juga:Video: Urutan Guru Madin Demak Tampar Siswasampai Didenda Rp 25 JutaDalam pada itu, guru AZ sudahmengakuperlakuannya. Diakuinyajika ini diakerjakanuntuk mendidik….

Read More

Cerita Guru Madin Demak Diminta Rp 25 Juta Usai Tampar Murid 3 Bulan Lalu

Guru madrasah diniyyah (madin) di Demak, AZ atau Mbah Zuhdi (50), berceritasaatdianyamendadakdisuruh Rp 25 juta sebagai uang damai selesaidianya menampar siswanya. Iamenceritakanpernahmohon maafdanbaru3 bulanselesaikejadianmendadakdikunjungi orang dandisuruh Rp 25 juta.Mbah Zuhdi yang disebutseorang guru ngaji dan petani itu bahkan jugaharushutangmana-manauntukbayar uang damai supayadianyatidakdisampaikan ke polisi. Zuhdi menjelaskanperistiwa itu terjadipada 30 April 2025 kemarin. Waktu itu Mbah Zuhdi sedangmengajarkandalam kelas. Tetapi di kelas yang lain, ada siswa yang sama-sama lempar dengan sandal. Sandal itu berkenaan pecinya. Karenakecewa, Mbah Zuhdi selanjutnya spontanitas carisiswa yang melemparkan sandal dan menamparnya. “Awalnya saya itu mengajarkan. Saat saya mengajarkan ada keramaian di luar kelas. pada lempar lemparan gunakan sandal terkena peci saya sampai jatuh. Selanjutnya saya mencarisiapakah yangmelemparkan. Sampai saya masuk ke kelas,” terangnyakereporter di lokasi, Jumat (18/7/2025). AZ mengakubila menampar siswanya tersebut.Cumaiaberniat menampar untuk memberievaluasi, bukan lantaranuntukmencederaisiswanya.“Memang saya populer galak….

Read More

Duduk Perkara Guru Madin Demak Tampar Murid hingga Didenda Rp 25 Juta

Seorang guru Madrasah Diniyyah atau Madin dengan inisial AZ (50) masyarakat Kabupaten Demak tiba-tibatrendingkarena menampar siswanya sampaiterkena denda Rp 25 juta dari orangtuasiswa. Kepala Madin, Miftahul Hidayat, menerangkan duduk kasuskejadianitu.Iamenjelaskanperistiwa ini berawalberawalsaat guru madin ini mengajarkandi ruangan kelas 5 dengan pelajaran fiqih pada 30 April 2025 jam 14.30 WIB. Mendadak di luar ruangpelajar kelas 6 bermain lempar-lembaran sandal di muka kelas 5. “Lemparan itusampaimasuk ke dalamruangan kelas 5 danberkenaan kepala guru AZ sampai peci yang digunakan jatuh,” kata Hidayat dalam infokereporter di lokasi, Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Demak, Jumat (18/7/2025). Selanjutnya, waktu itu dengan spontan guru ambil pecinya yang jatuh danmenempatkan kitabnya di atas meja. Berkaitanselanjutnyamendekatiruangan kelas yang…

Read More

Hati-hati Dab! Ubur-ubur Mulai Bermunculan di Pantai Kulon Progo

Satlinmas Rescue Spesial (SRI) daerah V Kulon Progo memberikan laporanadamunculnya ubur-ubur api di sepanjang pantai Kulon Progo sejak mulai beberapahari akhir. Pelancongdisuruhuntuksiagakarena sengatan hewan laut itudapatberpengaruh fatal untuk manusia.Koordinator SRI Daerah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko, menjelaskan ubur-ubur api atau yang punyainama alias ubur-ubur Portugis itu telahadasemenjakawal minggu ini. Pertama kalinyadiketemukan oleh anggota SRI Daerah V Kulon Progo waktu berpatroli di Pantai Congot, Temon, pada Selasa (15/7) kemarin. “Terkait dengan ubur-ubur atau rawe, ini Selasa tempo haripengamatan dari kawan-kawan yang bekerja di tempatrekreasi, ini mulaiterlihatmenyisihterutama di Pantai Congot,” katanyasaatdimintaverifikasireportermelalui pesan singkat, Jumat (18/7/2025). “Selanjutnyapada Rabu di Pantai Labuhan atau Glagah samping barat…

Read More

Viral Guru Madin di Demak Didenda Rp 25 Juta Usai Tampar Murid

Video seorang guru madrasah diniah atau madin di Kabupaten Demak didenda beberapa puluh juta karena menampar siswanya trending di sosial media. Inikejadian yang diverifikasi oleh figurdi tempat.Peristiwa ini diuploadpadaakun Instagram @infokejadiandemak. Video itu diuploadtempo haridansudahdilihatbeberapa ratus ribu kali. Video ini memperolehberbagaikomentar dari warganet. Pada video itu menunjukkanseorang guru madin yang diperhitungkantanda-tanganipersetujuandi antara wali siswa. Dinarasikan guru itu didenda oleh wali siswakarena menampar anaknya. Tidakbermain-main, guru madin ini diberitakanharusbayar denda capaibeberapa puluh juta. “Guru madin Ngampel Jatirejo Kecamatan Karanganyar didenda Rp 25 juta karena menampar siswahinggamembuat wali siswatidak terima atas peristiwaitu,” ceritapostingitu ibaratdisaksikan detikJateng, Jumat (18/7/2025). Satu diantarapirantiDusun Jatirejo, Latif benarkanperistiwa ini. Tetapifaksinyamalasmemberiketerangandengan detil.“Iya betuladaperistiwa ini, yang…

Read More

Rafa Bocah Pekalongan Korban Gigitan Ular Weling Dirujuk ke RS Kariadi

Bocah Pekalongan sebagai korban gigitan ular weling, Rafa (11), sudahditunjuk ke RSUP Dr Kariadi Semarang. Awalnya, Rafa dirawat di RSI Pekajangan, Pekalongan.Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya Kandu Warenda menjelaskan Rafa ditunjuk ke RSUP Dr Kariadi pada Rabu (9/7) kemarin.Waktu itu Rafa pada keadaantidak sadar. “Pasien RRDS adalah pasien referensi dari Pekajangan. Tiba ke IG RSUP Dr Kariadi tanggal 9 Juli, jam 11.00 WIB siang,” kata Aditya saatdikontak detikJateng, Kamis (17/7/2025).Aditya menerangkan, awalannyafaksi RSUP Dr Kariadi sebelumnya sempatmenampikreferensikarena proses pengajuan referensi belum usai diverifikasi melaluiMekanismeReferensiTerpadu (Sisrute). Tetapisekitaranjam 13.00 siang, pasien telahdikirim oleh RS pengirim walautidak…

Read More

Fakta-fakta Domba Berlafaz Allah di Temanggung hingga Ditawar Rp 35 Juta

Satu ekor domba di Temanggung Jawa tengahmemilikiperformayang berlainan di badannya. Pada bagianbadan kambing ituada lafaz Allah. Langsungperistiwa ini jugatrendingselesai video kambing diupload di sosial media. Berikut beberapa faktanya.Trending di Media SosialVideo itusatu diantaranyadiupload dalam akun instagram @suduttemanggung. Video yang di-publish tiga hari kemarinitudikasihinfo, “Kambing dengan corak bulu seperti lafal alloh. Pemilik kambing Pak Templek asal kranggan ini tidakmenduga kambing kepunyaannyamempunyaikekhasan. Pasalnya tidak di cat atau buat corak bulu kambing semacam ini,” begituuploaditu ibaratdisaksikan detikJateng, Rabu (16/7/2025). Berdasarpencarianyang sudah dilakukan, rupanya pemilik itutidak di Kranggan, lebih persisnya di Desa Kauman, Dusun Ngropoh, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung.Wedus gembelyang unik ini dibeli pemiliknya saat ini dari peternak di wilayah Kandangan, Temanggung, pada, Kamis…

Read More

Hilang Semalaman, Bocah Ditemukan Tewas di Sungai Kendil Karanganyar

Bocah lelakidengan inisial AH (5) diketemukanmeninggalterbenam di Sungai Kendil, Dusun Jatimulyo, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar.Kalakhar BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno menjelaskansebelumnya korban di dalam rumah neneknya pada Selasa (16/7). Sesudah mandi, korban pergi tanpa pamit. “Neneknya cari korban di rumahtidak ada, lantaskeluar dari rumahuntukcari cucunya. Ada tetangga yang menyaksikan korban di atas jembatan yang jaraknya kira-kira 100 mtr. dari rumah neneknya,” kata Hendro saatdikontakmass media, Rabu (16/7/2025). Penelusuranjugaditeruskanini haristart pukul 07.00 WIB. Teamdipisah dua sru dengan metode penyusuran darat dan air. Team darat lakukanpencariansampai 2 km, sedangkanteambodi rafting lakukanpenelusuransepanjang 1 km. “Kira-kirajam 09.00 WIB, korban diketemukanjarak 100 mtr. dari lokasiakhir kalikelihatan. Korban selanjutnya dibawa ke rumah duka, dan operasi SAR ditutup,” ujarnya.

Read More

Vario Tabrak Jembatan di Banyumas, 2 Orang Tewas

Kecelakaan sepeda motor terjadi di jalan raya Patikraja-Purwokerto, persisnya di tepiandi antaraDusun Kedungrandu dengan Sidabowa, Kabupaten Banyumas. Sang pengendara motor dan pemboncengnya meninggal di lokasiperistiwa.Masyarakatdi tempatsekalian saksi mata, Sugiarto menjelaskankejadian ini terjadijam 02.00 WIB pagi haribarusan. Diaawalannyamendapatkaninformasi dari tetangganya yang dengarsuarabentrokan keras. “Ada kecelakaan tunggal terus saya turun koordinir dengan RT masyarakat sini. Saksikan korbannya di atas satu telahwafat. Maka saya kontak polisi, lantas dari Polsek tiba langsung penyelamatan,” kata Sugiarto saatdijumpaireporter, Rabu (16/7/2025). Masyarakat yang menyelamatkanawalannyamenduga korbannya cumaseseorang. Tetapisaatdisaksikanke sungai rupanya ada helm mengapung. Mereka segera turun ke bawah untukmengeceklokasi. Sugiarto berceritapertama kali sepeda motor tipe Honda Vario plat nomor R 6174 RD itumelesatdari selatan. Lantassesampai di lokasidiperhitungkanmenubruk jembatan lama sampaimasuk ke dalam got. “Ini nabrak jembatan lama, dari selatan. Yang diketemukan di atas wanitalangsungwafat. Terus yang…

Read More