Nyaris Terisolasi akibat Banjir Rob Demak, Sugiman Hidup di Rumah Tanpa Tanah Kering Sejengkal Pun

Banjir rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa tengah, mulai berkurang dalam 3 haripaling akhirTetapikeadaan ini tidakmemberiimbas positif untuk Sugiman (47), yang tempat tinggalnyamasih tetapterbenamTidak ada sejengkal juga tanah yang dapatdiainjak dari pintu rumah. Beberapa hari Sugiman dihabiskan bersama ibunya yang telah sepuh dan anak semata-mata wayangnya di dalam rumah yang hampirambruk. Rumah ituberada di ujung alat rekampungan RT 03 RW 02, Dusun Gemulak, Kecamatan Sayung. Simak juga: Dimiskinkan Kondisi, Uang Masyarakat Habis untukPembaruan Rumah Imbas Banjir Rob Sayung Demak Tentukan idol K-Pop/artis K-Drama favoritmu danperoleh Samsung Galaxy Fit3! Kompas.id Agardapatditempatiruangandi rumahsudahdiubahmemakai bambu dan kayu, seperti rumah pentasWalautempat tinggalnyapada keadaanmengenaskandan akses jalan terbenamselama setahun, Sugiman masih tetap bertahan karena itu salah satulokasi yangdiapunyai. “Ada kaya begitutidak ada lain tempat. (Tinggal) bersama ibu, saya, anak saya,” kata Sugiman, sambil terenyuh pada Kamis (10/7/2025). Sugiman hadapirintangan lain. Diamenemuikesusahan ekonomi karena kecelakaan kerja yang membuattidak bisa bekerja dengan optimal. “Saya kerja tidak kuat, ya maaf, saya tidak kerja, dahulu di pabrik. Karena angkat-angkat berat ini terkena, sakit. Saya memutuskan keluar, tidak kuat,” bebernyaSimak juga: 3 Bulan Pemutihan, Penghasilan Pajak Kendaraan di Demak Raih Rp 38,8 Miliar Tanpapenghasilanyang terang, Sugiman dan keluarganya mau tak maumemercayakan lauk kecap dan tepung untuk tetap bertahan hidup. Meskipun begitudiamasih tetapmengucapkan syukur atas rejeki yang diberi Tuhan. “Ya Alhamdulillah, rejekitentu ada. (Lauk) kecap sama tepung cukup,” katanyaPada keadaan rumah yang hampirambruk, keluarga Sugiman mau tak maupindah ke rumah saudara setiap cuaca berlebihanmenerpakhususnyawaktu hujan dibarengiangin ribut. Sugiman berceritakisah hidupnyasaat bulan Ramadhan, saat cuaca tidakbertemansaat malam hari. “Di warung sana, saudara saya, tetapi habis sahur terus pulang, disaksikanjika kok anginnya surut,” terangnya. Banjir rob mulai menggenangi rumah Sugiman semenjaktahun akhir 2009, bersamaan dengan kematiannya ayahnya. Simak jugaGarangnya Banjir Rob Sayung Demak, Patahkan Jalan Cor Beton Kabupaten Saat air laut pasang, akses jalan ke arahtempat tinggalnyatergenangsampai sepinggang, sedangkansaatkeringkubangan air capaidengan tinggi lutut. “Ini semenjak ayah saya wafat 2009, berpindah sini. Cocok rob saat inibegini (menunjuk pinggang), ini mendingan mulai kering,” sambungnya. Akses ke arah rumah Sugiman cukup berlebihandanberesikountukdilaluiDiadan keluarganya cumadapatmanfaatkan tanggul yang dibikinsebagai jalan setapak atau dak beton yang telahtergenangdan licin karena lumut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *