Sekitar 41.000 peserta BPJS Yang menerima Kontribusi Pungutan (PBI) APBN di Kabupaten Demak, Jawa tengah, tidak diaktifkan. Penonaktifan ini berpengaruh pada warga kurang sanggup, termasuk pasien penyakit akut yang sejauh ini tergantung pada sarana kesehatan lewat agunan kesehatan itu. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Demak, dr Ali Maimun, menjelaskan jika data peserta nonaktif asal dari Dinas Sosial, dan dianggap sudah memunculkan keluh kesah di beberapa sarana kesehatan (faskes). Tetapi, dia janji Dinkes akan menolong masyarakat yang betul-betul memerlukan untuk remobilisasi kepesertaan. “Masih tetap kita usahakan jika ia betul-betul sakit, dirawat di dalam rumah sakit betul-betul tidak sanggup, kelak kita aktifkan kembali, melalui UHC,” tutur Ali saat dikontak, Rabu (2/7/2025). Simak juga: BPJS PBI Mendadak Nonaktif, Ulil Terancam Tidak berhasil Urus Kemudahan Ongkos di Universitas Negeri Pengaktifan Melalui Pola Universal Health Coverage Ali menerangkan jika aktivasi kembali kepesertaan tidak dapat dilaksanakan secara langsung oleh faskes. Tetapi, bila keadaan pasien termasuk genting atau benar-benar memerlukan service, mereka bisa ditolong lewat pola Universal Health Coverage (UHC). “Ada tata triknya. Yang nonaktif ada istilah pengaktifan. Ketentuannya ia harus ada referensi ke rumah sakit, ada surat rawat inap, selanjutnya kelak kita membawa ke BPJS, baru kelak BPJS yang menonaktifkan,” ucapnya. Dia memberikan contoh, untuk kasus seperti ibu hamil dampak negatif tinggi dari keluarga tidak sanggup, Dinkes akan berusaha lakukan pengaktifan secepat-cepatnya lewat lajur UHC. “Mereka yang telah memakai kartu itu, mendadak nonaktif. Kita tujukan ke MPP untuk urus UHC,” tambah Ali. Pasien Penyakit Akut Paling Terimbas Awalnya, pada Selasa (24/6/2025), Ali menyebutkan beberapa dari 41.000 peserta yang tidak diaktifkan adalah pemakai aktif BPJS untuk pemeriksaan teratur penyakit akut. “Antara 41.000 itu, ada warga yang seringkali memakai kartunya untuk check, khususnya penyakit kencing manis, penyakit hipertensi, penyakit jantung, selanjutnya beberapa penyakit akut yang lain,” katanya.
Kumpulan Berita Dan Informasi Mengenai Daerah Demak