2 Siswa Mampu di SMAN 1 Sukorejo Kendal Via Jalur Afirmasi Akhirnya Mundur

Dua pelajar yang diterima di SMAN 1 Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kendal, lewatlajur afirmasi akhinya memundurkan diri. Dua pelajar itu diketahui tidaktermasuk dalam kelompokitu.
Kepala SMAN 1 Sukorejo, Rohadi, menjelaskanke-2 peserta didik baru (PDB) itu telahmemundurkan dirisesudah ada kabar beritapada mediabeberapa lalu.

Ke-2 nya telahmemundurkan diri, mungkin sesudahadakabar beritapada media detikJateng . Makasesudah ada informasi itu, sekian hariselanjutnyasecara langsungmemundurkan diri,” kata Kepala SMAN 1 Sukorejo, Rohadi, saatdikontak detikJateng, Senin (14/07/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rohadi menerangkanmasih tetap ada satu peserta didik baru yang masuk lewatlajur afirmasi danmemakai data yang tidakbenarTetapipelajaritu belum memundurkan diri.

Informasi yang kami terima, orang tuanya melakukan banding ke Dinas Sosial Provinsi Jawa tengahdan Dinas Pendidikan Cabang 13. Kami belum terimainfonyakembalisampai saat ini,” tambahnya.

Pada awal tahun tuntunan ini, SMAN 1 Sukorejo melakukanSaat Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Danpelajar yang masuk memakai data tidakbenar itu tidakikuti MPLS karena sakit.

Ini hari kan awalnya tahun tuntunandan yang kami kerjakanialahaktivitas MPLS. Jikasiswaituuntukini haritidakikutiaktivitas MPLS karena sakit,” tutur Rohadi.

Kami tetapmenantiketetapannyaseperti apakah dari pusat, Provinsi Jawa tengah. Kami tidakdapatbanyak berbuat,” tambahia.

Simak juga:
Muncul Calon PelajarSangguptetapiBisa lolos PPDB SMA di Kendal LewatLajur Afirmasi
Selanjutnya, Rohadi mengutarakansatu minggulalusudahdisuruhtiba ke Mapolres Kendal untukverifikasi.

Pemeriksaannya lebih kurang 45 menit dancumaditanyakan proses registrasisampai proses masukkan data calon peserta didik baru,” bebernya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Rizky Ari Budianto, menjelaskanfaksinyatelahmengonfirmasi Kepala Sekolah SMAN 1 berkaitan ketidakvalidan data yang dipakaiorangtuauntukmendaftar anaknya lewatlajur afirmasi.

“Kami ingin ketahui proses registrasinya s/d input datanya,” kata Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Rizky Ary Budianto saatdijumpai detikJateng, Senin (14/07/2025).

Sesudah Kepsek SMAN 1 Sukorejo, kelakgiliranke-3 orangtuapelajarPanggilannya masih tetaphanyaverifikasidahuluKelakjika sudahdimintai keterangansemuabaru kami gelar kasuskan dahulu,” tambah Rizky.
Sebelumnya telah dikabarkansangkaan data tidakbenarmuncul dalam Akseptasi Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025 di SMAN 1 Sukorejo, Kabupaten Kendal. Dua calon pelajar diterima lewatlajur afirmasi walau sebenarnyake-2 nya tidak masuk kelompokitu.

Dalam Data Terintegrasi Kesejahteraan Sosial (DTKS) Jawa tengahdisebutorangtua calon pelajar itu terdaftar bekerja wiraswasta. Tetapirealitanyaorangtua bekerja sebagai P3K guru SD negeri dan carik atau sekretaris dusun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu itufaksi SMAN 1 Sukorejo akuitidakketahuiada ketidakvalidan data DTKS ketikadipakaiuntukmendaftarkan sekolah. Mereka baruketahuiada ketidakvalidan data sesudahmendapatkan laporan dari warga.

Faksi SMAN 1 Sukorejo betul-betultidak pahamjika ada ketidakvalidan data yang dipakaiorangtua didik ketikamendaftar anaknya. Apalagi masalahtugas dari orangtua didik itu,” kata Kepala SMAN 1 Sukorejo, Rohadi waktudijumpai detikJateng di ruangan kerjanya, Kamis (26/6/2025).

ADVERTISEMENT
Faksi sekolah mengatakansudahlakukanprosesregistrasitermasuklakukanklarifikasisama sesuai data yang diberi oleh orangtua calon pelajar.

“Kami telahlakukan proses akseptasidanregistrasipelajar didik barusesuaiprosesnya atau SOP termasukklarifikasi dengan DTKS Jawa tengahsesuai data yang diberi oleh orangtuasaatmendaftarkan,” terangnya.

Rohadi menerangkanjikamemangrealitanya dua calon pelajaritu orang tuanya bekerja sebagai P3K dan carik dusunfaksi sekolah tidakmempunyaiwewenanguntukhentikan atau menggagalkanakseptasiitu.

“Jujur saja kami tidakmempunyaiwewenanguntukhentikan atau menggagalkanakseptasiitu.Karena dua pelajaritutertera dalam DTKS Jawa tengah,” terangnya.

Karena adaperistiwasemacam inifaksinyatelahbekerjasama dengan Cabang Dinas Pendidikan untukcarijalan keluar.

Berkaitankasus ini kami telahbekerjasama dengan Cabdin untukcarijalan keluarnyaPeristiwa ini benar-benar di luar sangkaan kami karena petugas registrasitelah bekerja seoptimal mungkin,” jelasnya.

Verifikasi Orang Tua Calon Pelajar
Dalam pada itusatu diantaraorangtua calon pelajaritu, inisial S, menjelaskantidakketahuimasalah namanya yang masuk ke DTKS Jawa tengahkarenasejauh inidianyasebelumnya tidak pernahajukansebagai keluarga miskin supayadikasihkontribusi dari pemerintahan.

Untuk Allah saya sebelumnya tidak pernahmendaftarkanatauajukan diri ke dusunsebagai keluarga miskin sejak dahulusampaisaat ini. Saya tidak pahamjika nama saya tertera di data DTKS Jawa tengah,” kata S saatdijumpai detikJateng di tempat tinggalnya, Kamis (26/6).

Diamenerangkanbaruketahui namanya ada pada data DTKS Jawa tengahsesudahdikasih tahu anaknya saatmendaftarkandan diverifikasi oleh faksi SMAN 1 Sukorejo. Lantasdiacobabukasitus DTKS Jawa tengahdanbetul saja namanya ada pada DTKS Jawa tengah dengan kelompok P3.

Awalannyamemanglah tidak bisa lewatlajur prestasi, ada data yang adasemacam itudan anak saya dapat masuk lewatlajur afirmasi,” katanya.

menambahsaat anaknya masih SD sebelumnya pernah masuk daftar Program Indonesia Pandai (PIP) hingga data ituterterasampaisekarang ini.

Mungkin data yang ada itu dari data dahulu waktu anak saya masih duduk di kursi SD . Maka data yang terdapatsekarang ini mungkin data lama,” sambungnya.

S bekerja sebagai guru SD. Iatelahmenjadi P3K sepanjang 2,lima tahun ini dan belum ubah data baik di Kartu Keluarga (KK) dan Kartu PertandaWarga (KTP).

Diaberasumsibilaubah datastatustugas di KK dan KTP akanmenyusahkannya karenastatustugas P3K cumamemiliki sifat kontrak.

Memangstatustugas di KTP dan KK masih wiraswasta dan belum digantiJika saya gantistatusnya tugasmenjadi P3K nantiribetkembali, kan status P3K itu cuma kontrak,” bebernya.

memperjelasjikadianyatidakmemanipulasi data karena data itutelah ada.

“Saya benar-benarsebelumnya tidak pernahmemanipulasi data apa pun ituuntukmendaftar anak saya. Data itu semuanya sudahtercantumdandapat diverifikasi,” jelasnya.

Diajugamengharap anaknya masih tetapdapat bersekolah di SMAN 1 Sukorejo karenamendaftarkan PPDB sama sesuaiprosesdanketentuannya.

Jika saya hanyamengharap anak saya bisa sekolah di SMAN 1 Sukorejo,” harapannya.

Dinas Sosial MembukaSuara
Sementara itu Sekretaris Dinas Sosial Kendal, Safiah, menjelaskan Dinsos Kendal telahmengingati ke desa-desa untukmengupdate data.

Walau sebenarnya kami telahmengingati ke desa-desa selalu untukmemperbaharui data semenjak tanggal 4 Juni 2025 karenapaling akhir tanggal 7 Juni 2025,” kata Safiah saatdijumpai detikJateng di ruangan kerjanya.

Safiah menerangkanakanlakukan kroscek ke dusunberkaitantimbulnya data yang berkaitanapafaksidusunmengupdateataukah memang belum.

Esokakan kami check ke dusunberkaitankasusada ketidakvalidan data yang berkaitanKelakapafaksidusuntelahmengupdateataukah memang belum,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *